Dakwah merupakan kegiatan yang sangat mulia yang bisa dilakukan oleh kaum muslim dalam kehidupan sehari-hari, adapun metode dakwah itu bisa dilakukan dengan banyak cara sesuai dengan petunjuk umat Islam Al Quran dan dan hadist. seperti yang disebutkan dalam surah An-Nahl 125 yang artinya :
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Dakwah intinya mengajak orang
untuk mengikuti syariat Islam, dakwah pada zaman Rasulullah biasanya banyak
dilakukan dengan perdagangan, lisan dengan mengajak para sahabatnya.
Adapun hambatan atau tantangan yang dihadapi rasulullah dalam
menjalankan misi dakwahnya adalah banyak orang-orang kafir yang tidak suka
dengan rasulullah bahkan paman ia sendiri si Abu lahab itu juga mengingkari
ajaran rasulullah pada saat itu, orang-orang kafir pada saat itu mepertanyakan
kenabian rasulullah, jadi, pernah suatu saat rasulullah itu di tantang oleh
orang kafir untuk menunjukan kekuasaannya atau kehebatannya kalau memang benar
dia itu sebagai nabi Allah, Kemudian Rasulullah pada suatu malam hari dia
menunjukan mukjizatnya dengan berdoa kepada allah untuk membelah bulan menjadi
dua bagian, pada saat itu disaksikan oleh para-para orang kafir, tetapi mereka
berkata bahwa kalau itu hanya sebuah sihir belaka karena pintu hati mereka
telah di tutup allah SWT.
Dewasa ini, dakwah dilakukan di Indonesia dan pada zaman dahulu
kita mengenal orang yang menyebarkan Islam itu adalah Wali songo, dan wali
songo berjumlah 9 orang dengan masing-masing daerah yang berbeda jadi, para
wali mempunyai metode sendiri dalam berdakwah antara lain dengan menggunakan
wayang, dengan cara bedagang, melalui ceramah dan lain sebagainya. Dalam
menyampaikan ilmu, otomatis ilmu kita akan bertambah, Dan Insya Allah akan
mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT.
Dilihat dari zaman sekarang, banyak ustadz- ustadz yang ada di
Indonesia pada saat ini, kita lihat
memasang tarif dalam berdakwah. Sebenarnya dalam pandangan Islam itu tidak
dibenarkan. Sebab Al quran telah menjelaskan dalam Q.S Al baqarah ayat 174 yang
berbunyi :
Yang artinya : “ Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang telah
diturunkan Allah, Yaitu Al kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit
(murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya
melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat
dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang Amat pedih”.
Ayat diatas
menjelaskan bahwasanya dilarang memperjualbelikan ayat Allah dengan harga murah
artinya dapat diukur (dinilai dengan uang) akan tetapi yang sebenarnya dalam Islam adalah didasari dengan keikhlasan. Tapi kenyataan di lapangan banyak
pihak pihak yang mengatasnamakan ustadz yang memasang tarif dalam setiap dakwah
yang dilakukannya.
Sebagai kesimpulan,
pada masa Rasulullah yang dijadikan pekerjaan yang menghasilkan uang adalah berdagang
bukan dia berdakwah untuk mendapatkan uang, Sedangkan, pada zaman sekarang
bertolak belakang dengan dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW, Sekarang
kenyataannya seorang yang mengatasnamakan ustadz dalam berdakwah kebanyakan
menganggap itu sebagai profesi yang akan menghasilkan keuntungan (Uang).